Makna Iman dalam Islam

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

     Segala puji bagi Allah pencipta seluruh alam, Dia telah menciptakan manusia untuk mengajak manusia beriman dan beribadah kepadanya semata. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi kita muhammad saw beserta keluarga , sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
     Sahabat muslim sekalian, pada artikel sebelumnya kita sudah mengetahui bahwasannya makna hidup kita itu harus dibarengi dengan makna islam. Dan dasar seseorang yang beragama  itu adalah "keimanan". iman pondasi awal kita yang harus dibangun secara kokoh agar dalam kehidupan memiliki pegangan hidup yang sejalan dengan rasul dan Allah SWT sebagai tuntunan hidup manusia.

  
  Apa itu iman?mungkin seringkali sahabat, mendengar dan mengucapkannya namun kebanyakan dari kita hanya tahu tetapi tidak memahami secara pasti arti kata iman secara mendalam. Bahkan terkadang keliru dan menyimpang terhadap maksud serta tujuan iman yang sebenarnya. kali ini penulis akan membahas tentang arti iman sesungguhnya sebagai penambah ilmu dan tolak ukur keimanan dalam diri sahabat muslim sekalian untuk senantiasa kita perbaiki kekurangan didalamnya. Mari kita simak pemaparannya berikut ini !

        Secara etimologis  iman  (إيمان) berasal dari bahasa arab diambil dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'. Hal ini tercermin dalam salah satu hadis Nabi yang berbunyi :
“Iman itu bukanlah dengan angan-angan tetapi apa yang telah menetap di dalam hatimu dan dibuktikan kebenarannya dengan amal”. Sedangkan
  
     Menurut istilah iman adalah percaya dan yakin sepenuh hati dengan diucapkan secara lisan dan dibuktikan dengan perbuatan. maksud dari iman jika dikaitkan dengan islam adalah menerima segala yang sudah diwahyukan Allah dan pengajaran yang dibawa oleh nabi, mengucap syahadat yakni percaya bahwa Allah itu satu dan Muhammad adalah utusan-Nya, mengamalkan ajaran dengan anggota badan yaitu  beribadah sesuai kemampuan serta melakukan taat dan menjauhi diri dari berbuat maksiat. ketiga point tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari unsur sebuah keimanan seseorang. jadi apabila ada yang orang yang mengaku beriman tetapi tidak melakukan shalat, dan ada orang beriman tetapi masih marah-marah, apakah orang tersebut bisa dikategorikan sebagai orang beriman? tentu tidak karena sejatinya muslim beriman itu akan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangannya-Nya seperti firman Allah dalam Q.S AL-ANFAL :2-3

{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3)
artinya :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

     Ayat tersebut menyatakan bahwa adanya rasa takut yang dialami oleh seorang yang beriman ketika nama Allah disebutkan.dan merasa dirinya akan selalu diawasi oleh-Nya. Maka dari itu iman memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dibumi. Pengaruh iman inilah yang membuat manusia senantiasa terjaga dalam melakukan perbuatan atau tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan nilai-nilai kemanusian dibumi.
      
   Sebagaimana iman yang terilustrasi di dalam cinta, apabila seseorang sudah menggantungkan cintanya hanya kepada Allah dan rasulnya, maka tingkat keimanan orang tersebut sudah sampai level tertinggi alias sempurna. Dan orang tersebut dapat dikategorikan sebagai orang yang bertaqwa di sisi Allah. Adapun  iman juga terilustrasi dalam perjuangan untuk menegakkan agama Allah, dalam peperangan untuk meninggikan panji kebenaran,dan dalam pertempuran untuk mencegah penganiayaan dan kerusakan di muka bumi.

        Selain itu, iman juga dapat mempererat hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Karena dalam diri manusia terdapat  jiwa, dan di dalam jiwa terdapat iman. Oleh karena itu, Iman tidak hanya berupa ucapan di mulut, akan tetapi iman adalah suatu kepercayaan yang memenuhi jiwa dan memunculkan pengaruh seperti munculnya sinar dari matahari dan munculnya semerbak bau dari bunga mawar.

  Dari berbagai penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa makna iman itu, bukanlah sekedar kerja lisan, bukan pula sekedar kerja fisik dan bukan pula hanya kerja pikiran. Karena sesungguhnya iman itu berupa kerja jiwa yang merasuk dalam diri dan memiliki daya tangkap pikiran ( pengetahuan ) yang mantap dan kuat sehingga tidak bisa digoyahkam atau diragukan lagi oleh kesalahan.

  Penulis berharap sahabat sekalian dapat memaklumi dan memaafkan apabila terdapat penulisan kata-kata yang kurang berkenan dan tidak sesuai. sungguh kebenaran hanya milik sang maha Kuasa  maka dari itu penulis juga masih belajar dan perlunya saran dari pembaca untuk diperbaiki di artikel selanjutnya.

Semoga bermanfaat dan terimakasih telah membaca,

Sampai berjumpa lagi dalam artikel berikutnya ! 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Comments

Popular posts from this blog

Makna Islam

Makna hidup

Mushab ibn 'Umair